KGets News | Sesi latihan bebas atau Free Practice (FP1, FP2 dan FP3) kelas Asia Generation 250 (AP250) dalam rangkaian seri ke-5 Asia Street Dashing Title 2016 (ARRC 2016) di Sirkuit Buddh Global, berlangsung kemarin (30 Sept). Tiga pebalap binaan Yamaha Indonesia, yaitu Galang Hendra dan Rey Ratukore yang tergabung di Yamaha Hustling Indonesia (YRI), juga Imanuel Pratna yang mengusung tim satelit Yamaha Traxx-D TJM Bien Dashing meraih hasil positif.
Galang Hendra Pratama yang berada di urutan ke-2 saat FP2 (2" 17,123 detik) berlanjut meningkatkan best-time yang diukir. Dipertajam di FP2 (2" 16,836 detik) dan berlanjut di FP3 (2" 16,742 detik). Saat FP2, Galang di urutan ke-5 dan ke-7 di FP3. Tercatat 25 rider yang ambil bagian di kategori AP250.
"Saat cek lintasan kemarin, saya sudah mempelajari titik point-line yang akan digunakan. Jadi lebih cepat dalam penyesuaian. Pekerjaan yang akan kita fokuskan jelang QTT ialah setting suspensi," ungkap Galang.
Hasil bagus juga dicatat Rey Ratukore yang berada di posisi ke-4 dalam FP2 dengan catatan waktu 2" 16,815 detik. "Adaptasi sirkuit tidak ada kesulitan karena saya pikir hampir mirip dengan Suzuka Jepang dimana ada speed-corner, center corner, hard-brake dan moving rate. Kita sempat mencoba settingan baru di FP3 tapi tidak maksimal. Kita terus mencari settingan terbaik untuk kualifikasi, terlebih dengan issue getaran di roda belakang saat rapid cornering. Ini saat masuk dan keluar tikungan," terang Rey Ratukore.
Termasuk pula, Imanuel Pratna yang ke-5 di FP3 (2" 16,668 detik). Sebelumnya 2" 18,462 detik (FP2). "Tidak ada issue serius. Saya makin pede setelah kembali dari Expert Camp2 di Italia. Di FP3, kita lebih maksimal setelah dilakukan perubahan mapping pengapian," tukas Imanuel.
Perbedaan waktu di FP3 memang sangat tipis dan rata-rata rider melahap maksimal 5-11 lap. Dipastikan, mereka masih berupaya keras mencari set-up terbaik. Secara umum, ketiga racer kebanggaan tanah air tersebut terus memberikan progress penajaman waktu tempuh di lintasan Buddh yang notabene sepanjang 5 km dan memiliki trek lurus utama 1,2 km. Konteks ini yang memang penting untuk terus dianalisa hingga semakin membaik saat babak kualifikasi.
"Ini merupakan hasil yang positif bagi tim YRI dan satelit karena dalam 3 kali tahapan Free Practice terbukti ada peningkatan best-time. Input ke mekanik terus kita lakukan untuk persiapan QTT dan saat raceday nanti. Ada beberapa catatan penting yang akan kita tingkatkan seperti suspensi, getaran di spoon-bend. Teknisi dan engineer masih punya waktu untuk melakukan perbaikan. Kami yakin dapat memperoleh hasil yang baik dalam kualifikasi nanti," ucap Wahyu Rusmayadi selaku manajer tim Yamaha Hustling Indoensia (YRI).
Patut dipahami, suhu udara di region trek sekitar antara 31 hingga 33 derajat celcius, sedang temperatur di lintasan mencapai 41 sampai dengan 48 derajat celcius. Jadi memang relatif panas dan pastinya menguji dayatahan stamina fisik rider.
 |
| Dua Murid Rossi Raih Hasil Yang Memuaskan |
Galang Hendra Pratama yang berada di urutan ke-2 saat FP2 (2" 17,123 detik) berlanjut meningkatkan best-time yang diukir. Dipertajam di FP2 (2" 16,836 detik) dan berlanjut di FP3 (2" 16,742 detik). Saat FP2, Galang di urutan ke-5 dan ke-7 di FP3. Tercatat 25 rider yang ambil bagian di kategori AP250.
"Saat cek lintasan kemarin, saya sudah mempelajari titik point-line yang akan digunakan. Jadi lebih cepat dalam penyesuaian. Pekerjaan yang akan kita fokuskan jelang QTT ialah setting suspensi," ungkap Galang.
Hasil bagus juga dicatat Rey Ratukore yang berada di posisi ke-4 dalam FP2 dengan catatan waktu 2" 16,815 detik. "Adaptasi sirkuit tidak ada kesulitan karena saya pikir hampir mirip dengan Suzuka Jepang dimana ada speed-corner, center corner, hard-brake dan moving rate. Kita sempat mencoba settingan baru di FP3 tapi tidak maksimal. Kita terus mencari settingan terbaik untuk kualifikasi, terlebih dengan issue getaran di roda belakang saat rapid cornering. Ini saat masuk dan keluar tikungan," terang Rey Ratukore.
Termasuk pula, Imanuel Pratna yang ke-5 di FP3 (2" 16,668 detik). Sebelumnya 2" 18,462 detik (FP2). "Tidak ada issue serius. Saya makin pede setelah kembali dari Expert Camp2 di Italia. Di FP3, kita lebih maksimal setelah dilakukan perubahan mapping pengapian," tukas Imanuel.
Perbedaan waktu di FP3 memang sangat tipis dan rata-rata rider melahap maksimal 5-11 lap. Dipastikan, mereka masih berupaya keras mencari set-up terbaik. Secara umum, ketiga racer kebanggaan tanah air tersebut terus memberikan progress penajaman waktu tempuh di lintasan Buddh yang notabene sepanjang 5 km dan memiliki trek lurus utama 1,2 km. Konteks ini yang memang penting untuk terus dianalisa hingga semakin membaik saat babak kualifikasi.
"Ini merupakan hasil yang positif bagi tim YRI dan satelit karena dalam 3 kali tahapan Free Practice terbukti ada peningkatan best-time. Input ke mekanik terus kita lakukan untuk persiapan QTT dan saat raceday nanti. Ada beberapa catatan penting yang akan kita tingkatkan seperti suspensi, getaran di spoon-bend. Teknisi dan engineer masih punya waktu untuk melakukan perbaikan. Kami yakin dapat memperoleh hasil yang baik dalam kualifikasi nanti," ucap Wahyu Rusmayadi selaku manajer tim Yamaha Hustling Indoensia (YRI).
Patut dipahami, suhu udara di region trek sekitar antara 31 hingga 33 derajat celcius, sedang temperatur di lintasan mencapai 41 sampai dengan 48 derajat celcius. Jadi memang relatif panas dan pastinya menguji dayatahan stamina fisik rider.
Dua Murid Rossi Raih Hasil Yang Memuaskan
4/
5
Oleh
Unknown
