Menyisir Padepokan Dimas Kanjeng, MUI Menemukan Hal yang Mengejutkan!!

KGets News | Nama Dimas Kanjeng Taat Pribadi tengah menjadi sorotan publik. Pria yang tadinya dikenal sebagai pimpinan sebuah padepokan di Probolinggo kini harus meringkuk di tahanan akibat kasus penipuan dengan modus penggandaan uang.




Pasca penangkapan Taat Pribadi, banyak fakta mengejutkan terkuak. Salah satunya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo menemukan bahwa ada sejumlah penyimpangan agama yang diajarkan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Ketika menyisir padepokan, MUI setempat bersama MUI Jawa Timur menemukan sholawat fulus atau sholawat untuk menggandakan uang.

Setelah mendapati temuan itu, pihak MUI Jatim langsung melakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan MUI Kabupaten Probolinggo beserta sejumlah unsur terkait. Yakni, dari pihak kepolisian dan kejaksaan yang ada di wilayah setempat.

Dalam rakor itu dilakukan pengkajian terhadap sejumlah penyimpangan agama yang diajarkan di padepokan tersebut.

Informasi yang beredar di lokasi menyebutkan bahwa pengikut padepokan ini kerap melantunkan sholawat fulus usai melaksanakan sholat wajib.

Ketua MUI Jawa Timur, KH Abdusshomad Buchori mengungkapkan sholawat fulus sendiri berbunyi seperti ini, ‘Allahuma sholli ala sayyidina muhammadinil mabngu fi sholatan tadribu biha amwalu wal fulusu wa mal busu wal mad u’mu biadadin wanafasin bainahum ya fa ihun ya rajiun.’

” Jika diartikan kurang lebih seperti ini, ya Allah beri rahmat kepada Nabi Muhammad dengan sholawat dan rahmat yang bisa melipatgandakan harta, uang, pakaian,makanan dengan napas yang dihembuskan di antara mereka kembali, tapi ini kami masih kaji, kenapa harus ada seperti ini,” ujarnya.

Selain sholawat fulus, penyimpangan lainnya yang ditemukan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi adalah bacaan-bacaan ajaran Syekh Siti Jenar.

” Selain itu, kami juga temukan bacaan seperti ajaran Syekh Siti Jenar. Yakni, niat ingsun sejatini Allah, wujud ingsun dzat Allah, Allahu Akbar Allahu Akbar,” kata Abdusshomad Buchori melanjutkan.

Namun, lanjut Abdusshomad, MUI Probolinggo akan mengkaji lebih dalam sejumlah temuan penyimpangan yang selama ini diajarkan di padepokan milik Dimas Kanjeng Taat Pribadi, yang terletak di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo tersebut.

” Kami pastinya akan mempelajarinya terlebih dulu, mengenai amalan yang diajarkan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Dan tentunya kami akan mengkajinya dari beberapa aspek. Salah satunya yaitu aspek amaliyah-nya yang akan kami teliti,” terangnya.

Guna memperkuat kajian tersebut, pihak MUI Jatim akan bertanya kepada orang-orang yang pernah menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Related Posts

Menyisir Padepokan Dimas Kanjeng, MUI Menemukan Hal yang Mengejutkan!!
4/ 5
Oleh