Jokowi dan Ahok adalah OBAT bagi Indonesia

MUSLIMANEWS. Nama Jonru mulai meroket semenjak pilpres 2014. Sebelumnya, nama Jonru dikenal di kalangan penulis buku online. Menjadi semacam fenomena karena apa yang dikritisi Jonru memang kontroversial. Kadang tampak anti streamline tapi pada akhirnya tampak benar analisis Jonru. Terbaru di November ini, Jonru bilang kalo Jokowi dan Ahok adalah Obat bagi Indonesia. Halo? :) 

Berikut selengkapnya seperti dia post di laman facebook nya

Jokowi dan Ahok adalah OBAT bagi Indonesia

Ada satu argumen konyol dari para jokowers dan ahokers yang sering mereka lontarkan:
“Jokowi sudah jadi presiden. Ahok sudah jadi gubernur. Itu artinya mereka adalah pemimpin yang diridhoi oleh Allah. Jadi kalau ente melawan Jokowi dan Ahok, itu artinya ente melawan takdir Allah.”

Hm… argumen yang terkesan sangat bijak dan sangat agamis. Tapi benarkah itu?

Mari kita analisis bersama.

Setelah Jokowi jadi Presiden dan Ahok jadi Gubernur, kita bisa menyaksikan Indonesia makin kacau-balau, baik dari segi perekonomian, penegakan hukum, dan sebagainya. Maka, satu-persatu rakyat yang dulu mendukung mereka pun mulai sadar.

Dulu di awal tahun 2014, saya boleh dikatakan “berkoar-koar sendirian”. Saya sendirian membahas Jokowi dan Ahok, sementara sebagian besar rakyat Indonesia (termasuk teman-teman saya) hanya bisa diam, tidak berani bicara. Banyak pula di antara mereka yang menuduh saya tukang fitnah, provokator, dan sebagainya.

Tapi, fakta demi fakta yang terbentang di depan mata, membuat satu-persatu rakyat Indonesia mulai sadar. Dulu saya bergerak sendirian. Namun kini, justru banyak tokoh nasional yang jauh lebih keras kritikannya dibanding saya. Semakin ke sini, semakin banyak rakyat yang bersuara lantang, memprotes kebijakan-kebijakan pemerintah, memprotes ketidakadilan, dan seterusnya.

Dan puncaknya adalah pada kasus Al Maidah 51. Setelah penistaan itu terjadi, maka umat Islam yang selama ini OGAH bicara agama, tiba-tiba bersuara lantang. Umat Islam yang selama ini tak pernah shalat, bahkan rajin berbuat maksiat, tiba-tiba bangkit dan tergerak hatinya untuk membela Islam, karena di dadanya masih tersimpan iman dan hidayah dari Allah.

Kiwil, komedian yang selama ini kita kenal sebagai orang yang hanya bisa berlucu-lucuan di televisi pun, tergerak hatinya untuk ikut membela Islam, setelah kasus penistaan agama terjadi.Selain Kiwil, Jaja Miharja juga ikut meramaikan aksi 411

Tiba-tiba saja, umat Islam bersatu, melupakan semua perbedaan.

Jika dulu kita hampir setiap hari sibuk berantem tentang doa qunut, tentang maulid, tentang tahlilan, tentang celana cingkrang, dan sebagainya, kini kita melupakan semua itu. Kita bersatu-padu di dalam tali ukhuwah Islamiyah yang sangat indah.
Sepanjang hidup ini, baru kali ini saya menyaksikan persatuan umat Islam yang sebesar dan seindah ini. Allahu Akbar!
tangkap penista alquran

Dan jika kita runut peristiwanya ke belakang, semua ini berawal dari terpilihnya Jokowi sebagai presiden dan terpilihnya Ahok jadi gubernur DKI.

Coba kita bayangkan:
Andai yang dulu terpilih jadi presiden adalah Prabowo, apa yang terjadi dengan Indonesia?

Mungkin, Indonesia jauh lebih baik dibanding era SBY. Mungkin Indonesia akan lebih disegani di luar negeri. Mungkin utang-utang luar negeri kita sudah lunas semua. Mungkin Indonesia bisa terbebas dari penjajahan ekonomi oleh para investor asing. Mungkin Indonesia jauh lebih berjaya dibanding era-era sebelumnya.

Namun apakah Prabowo bisa menyatukan umat Islam seperti yang terjadi saat ini? SAYA TIDAK YAKIN. Mungkin umat Islam masih terpecah-belah, sulit bersatu, seperti pada era-era sebelumnya.

Memikirkan analisis seperti ini, tiba-tiba saya tersadar:

Ternyata yang diinginkan oleh Allah untuk Indonesia adalah bersatunya umat Islam. Itulah sebabnya DIA menjadikan Jokowi sebagai presiden, dan menjadikan Ahok sebagai gubernur DKI.

Allah telah menjadikan Jokowi dan Ahok sebagai pemimpin di Indonesia, untuk mengobati penyakit “terpecah-belah” yang selama ini melanda umat Islam di Indonesia. Kehadiran kedua orang ini merupakan CARA ALLAH untuk membuat umat Islam bersatu padu, menjalin ukhuwah Islamiyah yang sangat indah.

Jadi:
Memang benar, Allah telah menakdirkan Jokowi dan Ahok sebagai pemimpin Indonesia. Tapi itu bukan berarti Allah meridhoi mereka berdua. Justru, Allah menakdirkan seperti itu, bertujuan agar mereka berdua menjadi OBAT BAGI INDONESIA.

Jadi:
Ketika Allah mengizinkan sesuatu terjadi, itu bukan jaminan bahwa Allah meridhoi hal tersebut. Sama seperti ketika Allah menjadikan Fir’aun sebagai raja di Mesir, apakah Allah meridhoi-nya? TENTU TIDAK.

Wallahualam. Bagaimana menurut Anda?

Jakarta, 10 November 2016
JONRU
###

Barangkali kamu termasuk yang sejalan dengan pemikiran Jonru? Wallahu a'lam.

Related Posts

Jokowi dan Ahok adalah OBAT bagi Indonesia
4/ 5
Oleh